tujuan kami adalah menjadikan Halaman Komunitas ini sebagai kumpulan pengetahuan bersama yang terbaik dalam topik ini. Jika Anda menyukai Avatar, daftar dan kami akan memberitahu Anda saat kami siap menerima bantuan Anda. Anda juga dapat membuat kami memulainya dengan menyarankan
Rabu, 23 Juni 2010
Selasa, 22 Juni 2010
Rabu, 16 Juni 2010
पेर्बेदान
Perbedaan masyarakat desa dan kota
Posted: December 22nd, 2009 under Uncategorized.
Pengertian Masyarakat
Berikut di bawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi dunia.
Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
Faktor-Faktor / Unsur-Unsur Masyarakat
Menurut Soerjono Soekanto alam masyarakat setidaknya memuat unsur sebagai berikut ini :
Berangotakan minimal dua orang.
Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan.
Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang menghasilkan manusia baru yang saling berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antar anggota masyarakat.
Ciri / Kriteria Masyarakat Yang Baik
Menurut Marion Levy diperlukan empat kriteria yang harus dipenuhi agar sekumpolan manusia bisa dikatakan / disebut sebagai masyarakat.
Ada sistem tindakan utama.
Saling setia pada sistem tindakan utama.
Mampu bertahan lebih dari masa hidup seorang anggota.
Perbedaan desa dan kota
Dalam masyarakat modern, sering dibedakan antara masyarakat pedesaan (rural community) dan masyarakat perkotaan (urban community).
Ciri-ciri khusus masyarakat desa:http://www.blogger.com/img/blank.gif
1) Perilaku homogen.
2) Perilaku yang dilandasi oleh konsep kekeluargaan dan kebersamaan.
3) Perilaku yang berorientasi pada tradisi dan status.
4) Isolasi sosial, sehingga statis.
5) Kesatuan dan keutuhan cultural.
6) Bersifat statis, artinya kemajuan sangat lambat.
7) Banyak ritual dan nilai-nilai sacral.
8) Kolektivisme.
Ciri-ciri khusus masyarakat pekotaan:
1) Perilaku heterogen.
2) Perilaku yang dilandasi oleh konsep pengandalan diri dan kelembagaan.
3) Perilaku yang berorientasi pada rasionalitas dan fungsi.
4) Mobilitassosial,sehingga dinamik.
5) Kebauran dan diversifikasi cultural.
6) Sudah mengenal teknologi yang tingggi cepat menerima kemajuan.
7) Birokrasi fungsional dan nilai-nilaisekular.
8) Individualisme.
Hubungan Desa-Kota
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar di antara keduanya terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan, karena di antara mereka saling membuthkan. Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan seperti beras, sayur-mayur, daging dan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota, misalnya saja buruh bangunan dalam proyek-proyek perumahan, proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan.
aspek positif dari kota:
Masyarakat kota dapat menerima perkembanggan zaman.
Masyarakat kota lebih mendapatkan kehidupan yang layak disbanding kan masyarakat desa karena tidak tergantung dalam satu bidang pekerjaan saja
Aspek negatif kota:
Terbentuknya suburban
Makin meningkatnya tuna karya, yaitu orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap.
Pertambahan penduduk kota yang pesat menimbulkan masalah perumahan.
Lingkungan hidup yang sehat, apalagi ditambah dengan adanya berbagai kerawanan sosial memberi pengaruh yang negatif terhadap pendidikan generasi muda.
Aspek positif desa:
Masyarakat desa lebih kompak dalam menjaga keamanan, dan ketentraman warganya.
Masyarakat desa sangat menaati peraturan-peraturan yang telah ditetabkan.
Masyarakat desa lebih sopan dalam perkataan dan perbuatan.
Aspek nagatif desa:
Masyarakat desa kurang dapat menerima pekembangan zaman.
Masyarakat desa banyak yang masih belum bisa bekerja selain dalam sector agrasi (pertanian).
Karena perkembangan zaman banyak masyarakat desa berurbanisasi kekota yang menyebabkan bertambahnya pengangguran di kota.
KESIMPULAN DARI PENULIS
Dari data yang ada di atas dapat di simpulkan bahwa Masyarakat kota lebih banyak warganya bekerja di luar sector agraris, dan masyarakat kota lebih banyak menggunakan konsep pengandalan diri sendiri, sedangkan masyarakat desa warganya lebih banyak bekerja dari sector agraris,
DAFTAR PUSTAKA
Agus Salim, AM. 2004. Ilmu Sosial Budaya Dasar, UNM, Makassar
1994. Sosiologi 3 SMU. Jakarta: Yudistira
Fernandez Daniel.2004.sosiologi 1 SMU. Jakarta:Galaxy Puspa Mega
Langganan:
Postingan (Atom)